Sebelumnya
membahas teknik menggambar perlu saya ingatkan bahwa menggambar tidak
lepas dari hukum persepektif dan anatomis, sehingga perlu dipahami
dahulu dua hal tersebut agar supaya dalam menggambar sesuai dengan apa
yang kita lihat. Teknik menggambar hanyalah upaya kita untuk
merealisasikan image kita yang dipengaruhi oleh media kita.
Teknik menggambar terdiri dari beberapa macam, antara lain :
Teknik Arsir, Media Pensil diatas Kertas |
Teknik mengambar arsir lebih menekankan pada kekauatan garis (stroke).
Dilakukan berulang-ulang secara sejajar maupun tumpang berpotongan, hal
ini dilakukan untuk memberikan kesan gelap. Atau dapat dilakukan secara
sejajar dengan memperhatikan kerapatannya saja, apabila dilakukan
dengan rapat menyebabkan kesan gelap dan sebaliknya. Atau menggunakan
tekanan yang ringan dan kuat dilakukan secara diulang-ulang. Alat yang
digunakan biasanya pensil, spidol, crayon, konte, kapur, arang, dll.
Teknik Arsir, Media Crayon diatas Kertas |
2. TEKNIK DUSSEL (GOSOK)
Teknik
menggambar ini menggunakan bantuan kapas atau alat khusus yang berupa
gulungan kertas (bentuknya mirip pensil), bahkan jari-jari
kitapun dapat digunakan untuk teknik menggambar yang satu ini. Pada
teknik ini stroke/garis akan dihilangkan atau dihaluskan dengan cara
digosok-gosok (dusel). Yang paling cocok untuk teknik menggambar ini
adalah menggunakan jenis pensil yang lunak ( 2B ke atas) atau konte dan
krayon. Perhatikan gambar dibawah ini!
3. TEKNIK BLOK (silhouette)
4. TEKNIK TITIK (POINTILISME )
Teknik menggambar
ini menitikberatkan pada penggunaan titik (dot) untuk membentuk gambar.
barangkali ada yang bertanya berapa banyak titik harus dibuat? Ya jawabnya tergantubg dari besar kecilnya gambar serta ditailnya. Penyusunan
titik-titik yang jumlahnya ribuan bahkan jutaan titik. Kerapatan
penyusunan titik-titik adalah untuk menentukan gelap terang dari suatu
objek agar tampak pejal (kesan tiga dimensional).
Teknik Pintilis (Dot), Pena diatas Kertas |
5. TEHNIK AQUAREL (TRANSPARAN)
Teknik Dussel, Media Pensil diatas Kertas |
6. LINIER
Teknik linear merupakan cara menggambar objek gambar dengan garis sebagai unsur yang paling menentukan, baik garis lurus maupun garis lengkung.
7. PLAKAT
Teknik plakat merupakan cara
menggambar dengan menggunakan bahan cat poster atau cat air dengan sapuan warna
yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dam menutup.
8. Teknik Perspektif
Teknik perspektif digunakan untuk menggambarkan benda sehingga tampak wajar, sesuai dengan pandangan mata. Teknik ini biasanya berhubungan dengan peletakan garis horizon, letak benda, dan
jumlah titik hilang. Jumlah titik hilang dalam menggambar perspektif bisa satu titik hilang atau dua titik hilang. Teknik satu titik hilang digunakan untuk menggambar objek yang tampak frontal
atau pandangan penggambar tegak lurus pada bidang objek. Adapun teknik dua titik hilang digunakan untuk menggambar objek dari salah satu sudutnya. Sementara garis horizon merupakan garis khayal yang mewakili posisi tinggi mata penggambar.
9. Teknik Sketsa
Sketsa adalah gambar dasar, pola, atau rencana dari pembuatan sebuah gambar. Sketsa dalam menggambar bentuk lebih bersifat menangkap serta membuat garis-garis kontur atau konstruksi bentuk benda agar proporsional. Teknik ini biasanya banyak menggunakan media kering seperti pensil hitam dan pensil warna.
10. Teknik Siluet
Teknik siluet (silhoue) disebut juga teknik global atau teknik bayangan, yaitu salah satu teknik pembuatan gambar dengan cara menggambarkan secara keseluruhan dari suatu benda dalam bentuk bidang dengan cara dihitamkan (teknik arsir blok hitam) seperti gambar bayangan.
Teknik siluet terdiri atas siluet positif dan siluet negatif. Siluet positif, yaitu menghitamkan bagian benda yang digambar. Adapun siluet negatif merupakan kebalikan dari siluet positif, yaitu menghitamkan bagian latar gambar sedangkan objek gambar dibiarkan putih. Alat yang cocok dipergunakan dalam teknik ini adalah tinta bak dan cat poster.
11. Teknik Komposisi
Komposisi dalam menggambar bentuk sangat diperlukan untuk menyusun suatu benda dengan
benda lainnya agar susunan selaras, seimbang, dan memenuhi tuntutan segi artistiknya. Teknik
ini dipergunakan jika objek yang kamu gambar jumlahnya banyak serta bentuk dan jenisnya
beragam. Pada teknik ini dibutuhkan ketepatan dalam mengatur posisi benda sehingga tampak
indah dan mudah dalam menggambar. Usahakan dalam menaruh objek, bagian yang tinggi di
belakang, bagian yang rendah di depan, atau sesuaikan dengan seleramu.
12. Teknik Pencahayaan
Teknik pencahayaaan berfungsi untuk mendapatkan kesan tiga dimensi dari objek yang digambar. Adanya penyinaran dan pencahayaan menimbulkan gelap terang dan batas-batas antara gelap terang yang menyebabkan ilusi garis. Teknik ini dapat diperoleh dengan arsir tipis tebal. Jika benda mendapatkan banyak cahaya maka diarsirnya dengan arsir tipis, sedangkan jika benda kurang
mendapatkan cahaya maka arsirnya sangat tebal. Dalam menggambar teknik ini aturlah posisi cahaya yang baik, usahakan cahaya datang dari sudut kemiringan tertentu sehingga bayangan akan tampak jelas.
MACAM ALIRAN
DALAM LUKISAN
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.
Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :
a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.Berisi cerita lingkungan istana.
f.Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867)
2. Aliran Romantik
Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.
Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)
Eksotik, kerinduan pada masa lalu
Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan
Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :
a.Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b.Penuh gerak dan dinamis.
c.Warna bersifat kontras dan meriah.
d.Pengaturan komposisi dinamis.
e.Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
f.Kedahsyatan melebihi kenyataan.
Tokoh-tokhnya antara lain :
a.Eugene Delacroix
b.Theodore Gericault
c.Jean Baptiste
d.Jean Francois Millet
Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.
3. Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan :
“TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll.
Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.
4. Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.
Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788).
Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall.
5. Aliran Impresionis
Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.
Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.
6. Aliran Ekspresionisme
Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.
Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W . Kandinsky, dan Edvard Munch.
7. Aliran Fauvisme
Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.
Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya.
Tokoh-tokohnya Antara lain Henr y Matisse, Andre
Derain, Maurice de Vlaminc.
8. Aliran Kubisme
Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.
Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris dll.
9. Aliran Abstraksionisme
Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu.
Abstrak kubistis
Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga
Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]
Abstrak Nonfiguratif
Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba.
10. Aliran Futuris
Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll.
Tokoh aliran ini antara lain :
Carlo Carra
Buido Severini
Umbirto Boccioni
F.T Marineti
11. Aliran dadaisme
Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti.
Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll.
12. Aliran Surealisme.
Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis.
Sigmund Freud mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian.
Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan
melukis dalam mimpi.
Tokoh surealis yaitu
Salvador Dali
Maxt Ernest
Jona Mirod
Tokoh surealis yaitu
Salvador Dali
Maxt Ernest
Jona Mirod
13. Konteporer
Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini; jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui.Mengutamakan kebebasan berekspresi,dinamis dan tidak terikat aturan.teknologi masa kini dipaukan dengan seni merupakan ciri khas aliran kontemporer.
Tokoh: – Sprinka; – Angelina P.; – Jim Supankat; – Nyoman Nuarta.
14.Seni Instalasi
Berarti sejumlah
kanvas atau objek ide instalasi dimulai dari barang-barang yangditemukan di
mana-mana dan kemudian dikembangkan, direkayasa di workshop, di improvisasi
dengan ruang, atau merupakan input respons terhadap ruang ataupun yang
mengelilinginya, susunan dalam sebuah fungsi dirakit dengan objek-objek lain jadilah
sebuah system, itulah instalasi.
15. Pop Art
(Popular Art)Seni
Pop atau Pop Art mula-mula berkembang di Amerika pada tahun1956. Nama aslinya
adalah Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhandengan seni tanpa objek
dan mengingatkan kita akan keadaan sekeliling yangtelah lama kita lupakan.
Dalam mengambil objek tidak memilih-milih, apa yangmereka jumpai dijadikan
objek. Bahkan bisa saja mereka mengambil sepasangsandal disandarkan diatas
rongsokan meja kemudian diatur sedemikian rupakemudian dipamerkan. Kesan umum
dari karya-karya Pop Art menampilkansuasana sindiran, karikaturis, humor dan
apa adanya. Tokoh-tokohnya antaralain : Tom Wasselman, George Segal, Yoseph
Benys, Claes Oldenburg danCristo. Di Indonesia yang menganut aliran ini adalah
seniman-seniman yangmemproklamirkan diri : ³Kaum Seni Rupa Baru Indonesia´.
16. Neoklasikisme
Modernisme
dipandang sebagai gerakan penghapusan danpembongkaran seni yang telah berjalan
beberapa decade. Sejak akhir abad ke-18, gerakan modernisme telah membongkar
konsep seni rupa klasik bahwa senirupa harus indah, seni rupa harus
menghadirkan sensasi menyenangkan mata,harus memiliki subjek penggambaran
(subject matter), seni rupa harusmerupakan produk magis dari aura sang seniman
dan seterusnya, selangkahdemi selangkah mulai dicampakkan. Seniman modernis
mencampakkankeindahan sebagai faktor ideal dalam seni rupa, misalnya terlihat
padapenggambaran wanita secara kubistis oleh Pablo Picasso pada lukisan
µLesDemoiselles d¶ Avignon¶.